Turnover Dalam Saham Adalah
Pergantian dalam kepemilikan saham terdiri dari berbagai faktor yang mempengaruhi turnover. Likuiditas dalam sebuah saham dihitung dengan penggunaan matriks turnover ini. Adapun turnover saham adalah matriks yang penggunaannya untuk menghitung likuiditas.
Metode ini praktis tapi membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Hal yang terkait dari turnover di antaranya adalah:
Hasil perhitungan turnover dengan membagi jumlah saham yang diperjualbelikan sebuah perusahan dari periode tertentu dengan total jumlah saham pada periode yang sama.
Pentingnya Matriks
Sebegitu pentingkah matriks dalam dunia saham? Iya, karena turnover saham adalah matriks yang penting bagi trader, investor dan perusahaan. Jika matriks saham tidak likuid maka investor akan kesulitan dalam membeli atau menjualnya kembali.
Ujungnya, aset tidak ini tidak laku sehingga tidak ada dana masuk dan menimbulkan kerugian perusahaan.
Pendapatan masyarakat
Pendapatan rata-rata setiap orang dalam masyarakat akan mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa. Apabila pendapatan rata-rata masyarakat naik maka minat masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan bertambah. Jika pendapatan masyarakat turun, permintaan barang dan jasa juga menjadi rendah.
Contoh kasus yang menggambarkan faktor permintaan berupa perubahan pendapatan masyarakat bisa disimak berikut:
Ketika pandemi Covid-19 terjadi, sebagian sektor ekonomi menurun kinerjanya. Dampak dari itu adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pendapatan sebagian masyarakat lantas merosot ke tingkat rendah. Akibatnya, angka permintaan banyak jenis barang/jasa pun menurun, sehingga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan saat situasi sebelum pandemi.
Faktor yang mempengaruhi permintaan berikutnya adalah selera masyarakat. Selera konsumen yang selalu berubah sangat berpengaruh terhadap permintaan. Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang/jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang/jasa itu di
Namun, selera masyarakat ini kental hubungannya dengan tren perubahan sosial. Contoh kasus yang menggambarkan faktor penawaran ini yakni:
Pada saat pandemi Covid-19 terdapat perubahan sejumlah selera masyarakat. Salah satunya ialah tumbuhnya kegemaran bercocok tanam tumbuhan hias daripada belanja baju di Mal. Perubahan selera masyarakat ini membuat jumlah permintaan tanaman hias meningkat dan permintaan baju di Mal menurun. Jumlah permintaan tanaman hias yang naik meningkatkan harga tanaman hias. Sementara itu, permintaan pakaian di Mal menurun meski ketersediaannya melimpah dengan harga yang murah.
Contoh lainnya, ketika pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang harus bekerja di rumah. Untuk melepas penat karena pada saat pandemi aktivitas bepergian jauh dibatasi, banyak orang memilih berolahraga memakai sepeda. Akibatnya permintaan sepeda mengalami kenaikan karena banyak orang ingin membeli barang tersebut.
Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit mahal akan tetap tinggi. Sementara itu, untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak, permintaannya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.
Berikut contoh kasus faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perbedaan kualitas barang:
Di pasar gadget, produk ponsel Iphone keluaran Apple sudah dikenal memiliki kualitas mumpuni. Karena itu, meski harganya lebih mahal dari merek ponsel lain, banyak konsumen tetap bersedia membeli produk tersebut.
Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia alternatif atau bisa digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat beralih pada barang dan jasa alternatif dibanding harus membeli suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan harga pada suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada barang/jasa komplementernya.
Contoh kasus faktor permintaan ini bisa disimak berikut:
Ketika harga ponsel merek A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli ponsel merek B yang harganya tidak mengalami kenaikan. Permintaan ponsel merek B akan mengalami kenaikan dan ponsel merek A akan mengalami penurunan.
Contoh lainnya ada pada barang komplementer yang bisa saling memengaruhi, seperti kopi dan gula pasir. Ketika harga kopi naik, permintaan kopi akan turun, yang kemudian diikuti turunnya permintaan gula. Hal ini disebabkan karena konsumsi kopi pada umumnya diiringi dengan gula. Sebaliknya, ketika harga kopi turun, permintaan gula dapat ikut mengalami kenaikan.
Jumlah penduduk bisa sangat berpengaruh ke tingkat permintaan barang/jasa. Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan permintaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah permintaan akan rendah.
Berikut contoh faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perubahan jumlah penduduk:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Oleh karena itu, Indonesia juga menjadi pasar potensial bagi produsen dari negara lain. Di kasus perdagangan ponsel, Indonesia tidak hanya menjadi pangsa pasar besar bagi produsen smartphone lokal tetapi juga banyak pabrikan asing. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak telah membuat angka permintaan ponsel di tanah air menjadi sangat tinggi.
Harga Barang atau Jasa (Harga Pasar)
Hubungan antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan memiliki hubungan yang berlawanan arah. Semakin tinggi harga, semakin besar ketersediaan barang atau jasa.
Contoh kasus faktor yang mempengaruhi penawaran berupa perubahan harga barang atau jasa:
Jika harga kopi naik, maka produsen kopi mungkin akan lebih bersedia untuk menawarkan lebih banyak kopi ke pasar.
Faktor Trader yang Aktif
Investor adalah penanam modal dalam sebuah perusahaan dan trader adalah orang yang aktif menjual dan membeli saham dalam bisnis trading. Jika banyak trader melakukan aktivitas penjualan dan pembelian dalam waktu tertentu, menjadi indikator penting perusahaan tersebut.
Trader yang aktif bermain saham dalam sebuah perusahaan menunjukkan perusahaan memang bagus dan memiliki aset yang layak untuk dibeli. Kemudian jika saatnya bagus dapat menjualnya kembali dengan keuntungan berlipat yang mempengaruhi turnover saham.
Harapan akan mendapatkan laba
Mayoritas produsen atau penjual biasanya akan berupaya meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran apabila jumlah permintaan dari konsumen besar. Ia meningkatkan jumlah produksi dan mengembangkan usahanya untuk memperoleh
alias keuntungan yang besar.
Berikut contoh kasus faktor penawaran berupa ekspektasi produsen:
Saat pandemi Covid-19 mulai terjadi, peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap masker medis maupun masker kain sudah bisa diprediksi oleh produsen barang tersebut. Karena itu, sekalipun masker sempat langka, tidak lama kemudian pasar segera dibanjiri dengan beragam merek dan model masker medis maupun masker kain. Beberapa bulan setelah pandemi mulai terjadi, masker jadi barang yang semakin mudah ditemukan oleh pembeli dengan pilihan sangat bervariasi.
Faktor Komposisi Pemegang Saham
Pemegang saham perusahaan bermacam-macam dengan jumlah porsi yang berbeda. Komposisi pemegang saham dapat mempengaruhi level turnover saham. Pemegang saham yang dimiliki investor ritel memiliki likuiditas lebih tinggi.
Dalam bisnis ritel, pergerakan terus berkembang pesat dan investornya rajin menjual dan membeli aset bursa saham dibanding investor institusi.
Faktor yang menjadi penyebab tinggi rendahnya turnover saham adalah sesuatu yang tidak dapat dijadikan standar hitungan. Baik buruknya tetap memiliki tingkatan lain yang tidak setiap kali sama karena memang prediksi tidak selalu tepat.
Penyebab inflasi adalah beragam dan kompleks. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang dapat memicu terjadinya inflasi:
Mengapa Volatilitas Penting?
Volatilitas adalah faktor penting yang memerlukan perhatian dalam investasi karena beberapa alasan. Pertama, tingkat volatilitas adalah salah satu indikator yang menunjukkan tingkat risiko dari sebuah instrumen investasi. Volatilitas tinggi menandakan kemungkinan fluktuasi harga yang besar dalam jangka waktu singkat, sehingga investor harus dapat bersiap dengan risiko ini.
Kedua, volatilitas memengaruhi strategi investasi karena toleransi risiko yang berbeda cenderung memiliki pendekatan yang berbeda terhadap aset dengan tingkat volatilitas yang berbeda pula. Mereka yang agresif mungkin lebih tertarik pada aset dengan volatilitas tinggi karena potensi keuntungan yang lebih besar, sementara investor konservatif mungkin lebih memilih aset dengan volatilitas rendah untuk mengurangi risiko.
Terakhir, volatilitas juga membawa peluang bagi investor yang mampu menganalisis dan memanfaatkannya dengan bijak. Sebagai contoh, mereka dapat membeli aset ketika harga turun karena volatilitas tinggi dan menjualnya ketika harga naik, menciptakan potensi keuntungan yang signifikan. Oleh karena itu, memahami dan mengelola volatilitas adalah langkah penting dalam merencanakan strategi investasi yang sukses.
Kenaikan Biaya Produksi (Cost-Push Inflation)
Penyebab inflasi berikutnya adalah kenaikan biaya produksi, yang dikenal sebagai cost-push inflation. Ketika biaya untuk memproduksi barang dan jasa meningkat, produsen cenderung menaikkan harga jual untuk mempertahankan margin keuntungan mereka. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi antara lain:
Misalnya, jika harga minyak dunia naik secara signifikan, hal ini akan berdampak pada biaya produksi di berbagai sektor industri, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga secara umum.