The Tragedy (1903)
Lukisan ini dibuat pada Periode Biru. Lukisan ini menggambarkan tiga orang yang menunjukkan raut wajah sedih di tepi pantai. Pada periode ini, Picasso menghasilkan karya bertema kesedihan dan kesengsaraan.
Guernica dibuat sebagai respons terhadap pemboman Nazi yang menghancurkan Kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol.
Tampak dalam lukisan adalah korban dampak perang tersebut. Lukisan ini menjadi salah satu yang paling terkenal.
The Weeping Woman (1937)
The Weeping Woman menggambarkan Dora Maar, seorang wanita yang sedang menangis. Lukisan ini juga dibuat sebagai sebagai respons atas pemboman Guernica.
Nah, itulah tadi biografi lengkap Pablo Picasso, mulai dari kehidupannya, periode seni, hingga karya-karyanya yang legendaris. Semoga bermanfaat.
Pablo Ruiz Picasso (25 Oktober 1881 – 8 April 1973) adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Dia merupakan jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung. Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881 dengan nama lengkap Pablo (atau El Pablito) Diego José Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno Crispín Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Ruiz Blasco y Picasso López. Ayahnya bernama Josse Ruiz Blasco, seorang profesor seni dan ibunya bernama Maria Picasso Lopez.
Picasso memiliki sifat yang selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan suatu halangan untuk memperoleh beragam ilmu. Di usia 14 tahun, ia lulus ujian masuk School of Fine Arts di Barcelona dan dua tahun pindah ke Madrid untuk belajar di Royal Academy. Tak lama kemudian dia kembali lagi ke Barcelona dan bergabung di Els Quatre Gats, tempat para penyair, artis dan kritikus untuk tukar menukar ide yang didapat dari luar Spanyol. Pada usia 23 tahun, Picasso pindah ke Paris, kota pusat seni dunia pada masa itu.
Banyak seniman-seniman masyhur ditandai oleh satu macam gaya dasar. Tidaklah demikian Picasso. Dia menampilkan ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan. Kritikus-kritikus seni memberi julukan seperti "periode biru", "periode merah muda", "periode neo-klasik", dan sebagainya. Dia merupakan salah satu dari cikal bakal "Kubisme," Dia kadang ikut serta, kadang menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia lukis-melukis modern. Mungkin tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup melakukan karya dengan kualitas begitu tinggi dengan lewat begitu banyak gaya dan cara.
Picasso menghasilkan 20.000 karya dalam hidupnya. Yang menarik, Picasso sering berganti gaya lukisan. Ini bisa terjadi karena Picasso memiliki banyak teman. Seperti dari gaya lukisan biru dan merah jambu (karena lukisan didominasi warna biru dan merah jambu) berubah drastis ke gaya kubisme, akibat pengaruh pertemanannya dengan Georges Braque.
Gaya kubisme inilah yang mengejutkan dunia seni, karena mengubah persepsi orang akan suatu keindahan seni. Kalau sebelumnya lukisan wanita mudah dikenali wajah modelnya, oleh Picasso dibuat drastis sehingga bentuk lukisannya sulit dikenali lagi, seperti yang ia tuangkan lewat karya Demoiselles d'Avignon. Ini bukan berarti Picasso sembarangan saja membuat lukisan. Ia sebelumnya telah mempelajari karya pematung Iberia dan patung-patung Afrika lainnya (patung primitif) yang biasanya berbentuk melengkung dan tidak proporsional.
Ketidaksembarangan Picasso juga dibuktikan dengan beberapa eksperimen yang sering dilakukannya, terutama pada perspektif dan distorsi yang ada pada suatu lukisan. Sehingga gaya kubisme temuan Picasso ini mengubah wawasan dunia akan penilaian suatu lukisan. lukisan bukan saja sebagai keindahan seni, tetapi merupakan pula sebagai hasil penelitian dan eksperimen.
Picasso adalah seniman yang melankolis, berkepribadian kuat, egois dan hidupnya sangat bebas. Tak heran, karya karyanya banyak mencerminkan kepribadiannnya itu. kepribadiannya yang kuat, egois dan bebas, banyak terlihat dari karya seninya yang berkesan kontroversial dan sangat ekspresif, beda dari yang pernah ada sebelumnya. Di sisi lain, kemelankolisan Picasso terungkap dari sifatnya yang sangat sensitif serta rinci dalam menilai suatu kenyataan hidup. Ia sanggup membuat kenyataan hidup itu sebagai sumber inspirasi karyanya. Misalnya. lukisan Mesra Cinta (periode biru) yang bersuasana muram dan pesimis, mencerminkan masa-masa sulit Picasso di tengah situasi yang kompetitif. Lukisan Guernica yang menjadi pusat mata di Museum Reina Sofia (Madrid) adalah goresan tangan dari hasil ingatannya pada tragedi berdarah awal tahun 1930-an di daerah Basque, Guernica terjadi ketika perang sipil dan jatuhnya ratusan bom. Kemudian burung merpati, simbol perdamaian dunia, ternyata juga merupakan rancangannya. Picasso menyelesaikan seni grafis itu setelah terisnpirasi oleh burung Melanesia, pemberian Henri Matisse.
Lebih unik lagi, Picasso juga menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi. Konon, setiap wanita memberikan inspirasi berbeda baginya. Misalnya dari kekasihnya, Marie-Terese Walter, ia menghasilkan karya La Reve (mimpi) yang laku terjual 48.402.500 dolar AS. Dari kekasihnya yang lain, Eva Gouel, terlahir lukisan Femme Assise Dans Un Fauteuil, yang termasuk salah satu adikarya gaya kubistis. Tak heran jika Picasso sampai dijuluki Don Juan (playboy). Selain berganti-ganti kekasih, ia juga telah menikah beberapa kali, antara lain dengan Fernande Olivier, Marchelle Thumbert, Olga Kohklova dan Jaqueline Roque.
Asal-usul resep Ayam Goreng Serundeng dapat ditelusuri ke daerah Cirebon, Jawa Barat.
Kubisme (1909-1919)
Pablo Picasso bersama Georges Braque adalah aktor dari gerakan kubisme yang tak hanya mengubah wajah seni lukis, tetapi seni secara menyeluruh, seperti seni pahat, arsitektur, sastra, bahkan musik.
Kubisme adalah perpaduan berbagai pengaruh, mulai dari Paul Cezanne, Vincent van Gogh, hingga seni-seni kuno. Karya-karya pada fase ini menekankan kombinasi atau sintesis, bentuk-bentuk dalam gambar.
Periode Neoklasikisme, Surealisme, dan Seni Pahat
Picasso melakukan perjalanan ke Italia pada tahun 1917 dan memulai periode penghormatan terhadap gaya neoklasik.
Dia keluar dari modernisme ekstrem dan menggabungkan dengan gaya surealis seperti pada karya Guernica (1937). Karya-karya di masa ini bukan sekadar lukisan, tetapi juga menjadi gambaran politik yang sangat kuat.
Picasso meninggal pada usia 91 tahun di bulan April 1973. Dia telah menjadi salah satu seniman tersukses sepanjang masa.
Selama hidup, dia telah menciptakan lebih dari 20 ribu lukisan, gambar, patung, keramik, dan benda lain, seperti kostum.
Di akhir masanya, Picasso menghasilkan karya perpaduan dari berbagai karya yang pernah dia buat. Sebelum wafat, dia juga senang meneliti karya klasik yang telah mempengaruhi perkembangannya.
Inovasi Picasso dalam seni membuatnya sangat dihormati selama hidup. Bahkan hanya sedikit orang yang menjadi kritikus bagi karyanya.
Setelah meninggal, karya-karya Picasso masih menjadi inspirasi bagi seniman lain.
Karya Masterpiece Pablo Picasso
Ada ribuan karya dari Pablo Picasso. Berikut ini 5 karya masterpiece dari Picasso:
Self Portrait (1901)
Picasso mungkin ingin mengikuti pendahulunya, seperti El Greco dan Vincent van Gogh yang terkenal dalam gaya ini. Dia sepertinya ingin menggambar potret manusia yang mirip dengan dirinya.
Pengaruh Afrika (1907-1909)
Salah satu momen penting dalam hidup Picasso adalah pameran retrospektif mendiang Paul Cezanne yang diadakan di Salon d'Automne.
Dari pameran itu, Picasso menemukan model menyaring hal-hal esensial dari alam untuk mencapai permukaan kohesif.
Pada waktu yang hampir bersamaan, kalangan seniman Eropa mendapat pengaruh kuat dari estetika patung tradisional Afrika.
Para seniman Prancis pun memadukan gaya patung Afrika dengan karya-karya Cezanne dan Gauguin.
Beberapa karyanya adalah Les Demoiselles d'Avignon yang menggambarkan lima wanita telanjang dengan figur bidang datar dengan inspirasi patung Iberia dan topeng Afrika. Karya ini membuat dunia seni seakan runtuh.
Inovasi Picasso ini meninggalkan bentuk dan representasi. Dia menemukan kebebasan berekspresi yang tak jauh dari pengaruh Prancis dan gaya klasik.
Boy With a Pipe (1905)
Boy With a Pipe atau Garçon à la Pipe dibuat pada masa Periode Mawar setelah habisnya Periode Biru. Pada lukisan terlihat anak laki-laki mengenakan pakaian biru, untaian bunga di kepala dan memegang pipa.
Periode Biru (1901-1904)
Periode biru menggambarkan kesedihan dan masa-masa suram. Pada masa itu, Picasso merasakan kemiskinan dan ditinggalkan sahabat yang bunuh diri karena masalah percintaan.
Karya Picasso di masa ini pada dasarnya adalah lukisan monokromatik dalam nuansa biru dan biru-hijau.
Sesekali dia sedikit mencampurkan warna lain. Tema yang dilukis menggambarkan kekurangan gizi, prostitusi, dan kematian sahabatnya.
Les Demoiselles d'Avignon (1907)
Les Demoiselles d'Avignon berarti wanita muda Avignon. Karya di masa Kubisme ini menjadi tonggak perubahan seni di masa itu.
Picasso awalnya ingin melukis adegan di rumah pelacuran, tetapi berakhir menjadi lima wanita dengan gaya abstrak dengan beberapa kolase.